Jumat, 08 Juni 2012

Dulu, hutanku lebat
Dulu, alamku hijau
Bagai paru-paru di dunia

Tak perlu susah payah mencari air
Tak susah pula berebut oksigen
Namun sekarang,
Mencari setetes air bersih pun tak mudah
Semua berlomba-lomba mencarinya
Dengan kekerasan pun mereka tak pernah malu

Air, oksigen, cahaya.
Tak ada air, hidup taruhannya
Tak ada oksigen, tak kan ada jiwa
Tak ada cahaya, matilah kita semua.

Seharusnya bisa dijaga nikmat-Nya ini,
Seharusnya bisa dipelihara titipan-Nya ini,
Seharusnya bisa, seharusnya kita mampu.
Hanya saja, kita yang tak mau.

Masih bisakah kau tak peduli jika sudah tak ada air di bumi ini?
Masih bisakah kau bersikap tak acuh bila sudah tak ada oksigen yang bisa kau hirup dengan bebas?
Haruskah menunggu teguran-Nya untuk memperbaiki sikapmu?
Harus menunggu amarah-Nya kah untuk membangkitkan rasa pedulimu?

Marilah kawan, jaga bersama bumi kita.
Pelihara bersama tempat tinggal kita satu-satunya.
Jangan tunggu teguran-Nya,
Jangan tunggu amarah-Nya.

Mari jaga lingkungan kawan!

By: Novelia E. & Denira P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please give comment and follow my blog :)